REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Manajemen Persipasi Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta pengurangan persentase pajak tontonan dari hasil penyelenggaraan laga persahabatan kontra Persija Jakarta pada 15 Maret 2014.
"Berdasarkan aturan memang 10 persen dari pendapatan penjualan tiket disetorkan berupa pajak tontonan. Namun kami bernegosiasi supaya ada pengurangan menjadi lima persen," kata Manajer Persipasi Yulianto di Sekretariat Persipasi Stadion Patriot Kota Bekasi, Jumat.
Yulianto beralasan, hampir 50 persen penonton yang menyaksikan pertandingan kala itu masuk ke Stadion Patriot tanpa membeli tiket.
Mereka bisa masuk setelah pintu masuk dibuka dan pertandingan dibebaskan boleh ditonton tanpa perlu membeli tiket.
"Kala itu penonton dibebaskan dari pembelian tiket karena pemerintah menganggap pertandingan melawan Persija merupakan bagian dari peringatan hari jadi ke-17 Kota Bekasi," ujarnya.
Sementara sebagian penonton yang masuk sudah terlanjur membeli tiket.
Menurut dia, larangan memperjualbelikan tiket di acara yang menjadi rangkaian hari jadi telat diketahui pihaknya, sehingga mayoritas tiket sudah diperjualbelikan kepada penonton.
Berdasarkan penjualan tiket kepada sebagian penonton tersebut, diperoleh pemasukan senilai Rp317 juta dan kewajiban membayarkan pajak tontonan sudah dipenuhi.
"Nominal persisnya berapa saya tidak ingat. Namun kalau tidak salah, nilai yang dibayarkan sesuai hasil kesepakatan negosiasi pembayaran hanya lima persennya," ujarnya.
Pertandingan Persipasi melawan Persija berakhir dengan kemenangan sang tamu 2-0.
Laga tersebut menjadi pertandingan resmi perdana di Stadion Patriot yang baru rampung renovasi tahap awalnya pada akhir 2013.