REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER – Manchester United akan menjamu Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions sebagai tim yang tidak diunggulkan. Tetapi setidaknya, menurut mantan pelatihnya Sir Alex Ferguson mengharapkan MU bisa mengambil risiko saat melawan Muenchen.
Ferguson mengingatkan pasukan David Moyes ketika MU bertemu Muenchen di final Liga Champions tahun 1999 di Camp Nou. Kala itu, sampai menjelang menit-menit akhir MU masih tertinggal dan Muenchen siap merayakan kemenangan empat kali gelar Liga Champions jika berhasil memenangkan pertandingan.
Namun, keputusan Ferguson menurunkan Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer di menit-menit terakhir, berbuat manis mengubah permainan MU. Keduanya membalikkan keadaan dengan mencetak gol di tiga menit waktu tambahan dan mengandaskan harapan juara Muenchen yang sudah di depan mata.
Hal itu pulalah yang diinginkan Ferguson kepada David Moyes untuk berani mengambil risiko baik di Old Trafford atau di Allianz Arena dua minggu mendatang. Fergie mengatakan jika tim masih tertinggal dalam 15 menit terakhir, keputusan akhir sangat dibutuhkan meski hal itu mengandung risiko.
"(Keputusan) itu selalu berisiko. Beberapa momen terbesar selama waktu saya di MU justru datang dalam 15 menit terakhir tanpa pertanyaan,” ujar Fergie seperti dikutip Dailymail, Senin (31/3)
Fergie mengibaratkan apabila klub dalam kondisi tertinggal, harus ada perubahan total lebih dari permainan normal. Itu pula yang dilakukan Fergie ketika menambah serangan pada menit-menit akhir dengan memasukan pemain ekstra di depan.
“Kami melakukannya di final melawan Bayern Munich kami memiliki Solskjaer, Sheringham dan Cole di depan,” ujar Fergie.