Rabu 02 Apr 2014 07:30 WIB

PPP Klaim Hanya Silaturahmi Politik Dengan Gerindra

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
Simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan aksi kampanye di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (20/3).   (Republika/Tahta Aidilla)
Simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan aksi kampanye di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (20/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali mengatakan kehadirannya di acara kampanye partai Gerindra pada 23 Maret lalu tak lain silaturahmi politik. Ia tak menegaskan ataupun membenarkan PPP telah berkoalisi dengan Gerindra. Ia hanya mengatakan silaturahim tersebut sangat positif dan akan memberikan dampak yang baik

"Kehadiran saya di Gelora Bung Karno pada tanggal 23 Maret adalah silaturahmi politik. Silaturahmi itu sangat positif karena paling tidak pimpinan partai politik bersatu," katanya, Selasa (1/4).

Menurutnya, hal tersebut merupakan hal yang wajar terjadi. Bagi PPP pun hal berartinya parpol sedang membangun kebersamaan antar pemimpin partai. Ia menyakini untuk mengelola bangsa dan negara yang besar dan persoalannya yang komplesk tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu atau dua partai poltiik betapapun besarnya partai politik itu.

"Jadi salah kalau menginterpretasikan kehadiran saya di Gerindra kemarin tidak merepresentasikan PPP. Saya ini ketua umum. Saya setiap saat harus merespon kondisi yang berubah," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement