REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah terus mendorong partisipasi pemilih dengan menggarap potensi pemilih pemula. Beberapa kiat yang dilakukan PKS dilakukan dengan melakukan edukasi pemilih di sekolah (SMA) dan mendorong sosialisasi pemilu legislatif (pileg) melalui sosial media.
Humas PKS Jawa Tengah, Muntafingah mengatakan, sosialisasi pemilu legislatif (pileg) 2014 melalui media sosial dinilai lebih efektif untuk menggaet partisipasi para pemilih pemula. Menurutnya, data netizen menurut lembaga riset MarkPlus, angka pengguna internet di Indonesia mencapai 74,57 juta jiwa pada tahun 2013 lalu.
Angka ini diprediksi bakal melonjak hingga 100 juta jiwa pengguna pada tahun 2015 mendatang. “Dari angka ini, usia pemilih pemula cukup mendominasi,” katanya. Artinya, social media akan menjadi media yang sangat efektif untuk menyasar dan menyampaikan maksud kepada para pemilih pemula.
Karena itu, pihaknya akan mendorong sosialisasi pileg 2014 melalui social media. “Sosial media menjadi alternative yang efektif untuk itu,” tambah Muntafingah.
Sementara itu, ketua badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPW PKS Jawa Tengah, Hadi Santoso menambahkan, anak- anak SMA merupakan aset masa depan bangsa. Sehingga sejak muda anak-anak SMA ini sudah harus diajarkan pendidikan politik yang lebih baik dan lebih bijak.
“PKS merasa ikut bertanggungjawab untuk menyadarkan generasi muda ini, untuk turut berpartisipasi dalam proses demokrasi di negeri ini,” jelasnya.
Karena itu, PKS juga sangat peduli terhadap edukasi pemilih pemula ini melalui kegiatan yang menyentuh langsung para siswa. “Harapannya, anak- anak SMA yang ekan menjadi pemilih pemula ini tetap menggunakan ak pilihnya dan tidak golput,” tegas Hadi.