Rabu 02 Apr 2014 17:12 WIB

Pemkab Blitar Minta Warga Waspada Ancaman Tsunami

Red: Julkifli Marbun
Tsunami (ilustrasi)
Foto: [ist]
Tsunami (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meminta warga ataupun nelayan yang akan melaut mewaspadai ancaman gelombang tsunami Chile yang diperkirakan sampai Indonesia.

"Kami sudah teruskan informasi ini, dan sudah koordinasi dengan pemerintah wilayah setempat agar meminta warganya hati-hati," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Blitar Katidjan di Blitar, Rabu.

Ia mengatakan, sejumlah pantai di Kabupaten Blitar banyak dihuni masyarakat. Bahkan, ada yang jarak permukiman warga dengan bibir pantai sangat dekat, sekitar 200 meter.

Sejumlah pantai itu seperti Pantai Jolosutro yang berada di Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, Pantai Tambakrejo di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Pantai Pasur di Desa Bululawang, Kecamatan Bakung, sampai Pantai Serang di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.

Untuk pantai yang terdekat, kata dia, berada di Pantai Tambakrejo di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, di mana jarak perkampungan warga sangat dekat, sekitar 100-200 meter. Selain perkampungan, banyak kompleks warung yang didirikan di tepi pantai tersebut, dan sering dikunjungi warga.

Ia menyebut, informasi tentang berbagai macam ancaman bahaya seperti gelombang tsunami tidak hanya dikirimkan melalui perangkat di pantai bersangkutan, tapi juga dengan berbagai macam baliho, seperti yang berisi menjauhi pantai jika terjadi gelombang tinggi serta tidak berenang di pantai. Di sejumlah pantai wilayah Kabupaten Blitar, sering terjadi kecelakaan, yang mengakibatkan korban jiwa.

"Nelayan juga diharapkan tidak melaut dulu," ucapnya.

Namun, ia mengatakan sejauh ini belum perlu dilakukan pengungsian. Pemkab masih memantau dan jika terjadi gempa yang berpeluang terjadinya tsunami, baru akan mengevakuasi warga.

"Untuk persiapan, kendaraan dan tempat evakuasi warga disiapkan. Tapi, untuk mengungsi, ada tahapannya ketika kami memberikan peringatan ke warga," tuturnya.

Ia juga menyebut, warga terutama di tepi pantai sudah mengikuti simulasi jika terjadi gelombang tsunami, sehingga mereka pun mengetahui apa yang harus dilakukan jika bencana itu terjadi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut jika "Indonesia Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) di BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia.

Peringatan itu akibat gempa bumi besar berskala 8 SR pada kedalaman 10 kilometer di Pantai Utara Chili pada Rabu (2/4) pukul 06.46 WIB, yang juga telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chili, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua.

BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut ke Posko BNPB. Terdapat 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami.

Tinggi potensi gelombang tsunami antara 0 - 0,5 meter, dengan waktu kedatangan gelombang tsunami bervariasi, tepatnya pada Kamis (3/4) pukul 05.11 WIB hingga 19.44 WIB.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement