Kamis 03 Apr 2014 03:52 WIB

Madrasah Tahfiz Alquran Jadi Program Nasional (2-habis)

wisuda akbar indonesia menghafal alquran pppa
Foto: dok.pppa
wisuda akbar indonesia menghafal alquran pppa

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

Bantuan pendidikan bagi para hafiz dinilai sebagai terobosan bersejarah.

Menag, seperti dilansir laman resmi Kemenag, meminta direktorat jenderal yang bertugas membina pendidikan Islam di Indonesia ini untuk mengalokasikan anggaran bagi para penghafal Alquran, sehingga dibebaskan dari seluruh biaya pendidikan.

"Bukan hanya pada tingkat sekolah dasar, melainkan juga sampai perguruan tinggi. Jika yang bersangkutan sudah mahasiswa, biaya pendidikannya pun diperhatikan hingga dapat menyelesaikan kuliahnya," kata Menag disambut tepuk tangan riuh ribuan santri dan para guru yang hadir dalam acara tersebut.

Disambut positif

Rencana pemerintah memberi bantuan pendidikan bagi para penghafal Alquran di madrasah mendapat sambutan positif dari sejumlah kalangan. Salah satunya, dari Rektor Institut Ilmu Alquran Dr KH Ahsin Sakho Muhammad.

Ia menilai, rencana tersebut sebagai sebuah terobosan bersejarah. Ia mengaku gembira atas perhatian pemerintah kepada penghafal Alquran. Sebab, penghafal Alquran memberi sumbangsih besar bagi masyarakat.

"Saya senang sekali karena selama ini perhatian pemerintah terhadap Alquran belum optimal," ungkap Ahsin Sakho Muhammad kepada Republika, Selasa (1/4).

Selama ini, kata dia, perhatian pemerintah baru sebatas penelitian. Menurut Ahsin, upaya mengoptimalkan pendidikan bagi para hafiz Alquran bisa dimulai dari jenjang taman kanak-kanak. Tapi, para guru sebaiknya diberi pelatihan terlebih dulu.

Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta yang sehari-hari menggunakan transportasi kereta ini berpendapat, orang yang menghafal Alquran mempunyai kecerdasan emosional, intelektual, dan spiritual.

Kecerdasan intelektual didapat dari mempelajari Alquran setiap hari dengan teliti. ''Secara ilmiah telah terbukti otak manusia yang diasah terus-menerus akan makin tajam,'' ujar dia.

Dalam pengamatannya, jumlah penghafal Alquran terus meningkat setiap tahun. Kehadiran televisi yang menyiarkan program membaca Alquran dan pesantren berbasis tahfiz Alquran dinilainya telah menumbuhkan semangat baru.

Ada pula sekolah yang menjadikan Alquran sebagai mata pelajaran unggulan. Forum kajian Alquran yang selalu dipenuhi orang, menurut dia, juga menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap Alquran. ''Karena Alquran selalu menyertai mereka, diharapkan akan muncul generasi yang ber-akhlaqul karimah.''

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement