REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kendati rezim Attaturk memiliki pengaruh besar, namun tidak mencakup Eropa. Tidak heran, imigran Turki di Eropa sukses mempertahankan identitasnya.
Seperti dikutip muslimvillage.com, Kamis (3.4), masjid megah dengan hiasan Ustmani tersebar di seantero Eropa. Belum lagi pakaian khas ulama Ustmani yang identik dengan turban. Anak-anak dibekali pendidikan Alquran, dengan disertai pengantar bahasa Arab dan Turki.
Hebatnya, balutan agama yang kental tidak tampil kaku. Masjid yang berdiri mulai dilengkapi fasilitas lain seperti kafe, salon, toko makanan, perpustakaan dan ruangan khusus musafir. Selain itu, banyak masjid telah dilengkapi dengan sarana komunikasi modern seperti internet.
Di Eropa , Turki juga memiliki ribuan masjid yang semuanya telah dibangun dengan sumbangan dari komunitas imigran Turki . Turki juga dicatat untuk merebut kesempatan untuk membeli gereja penjualan dan kemudian mengubah mereka ke dalam masjid .
Turki tersebar di seluruh Eropa tidak pernah diabaikan peristiwa tragis terjadi di dunia Muslim . Turki dianggap banyak membantu saudara-saudara mereka di Palestina , yang mereka anggap isu sensitif dan yang membangkitkan simpati mereka .
Di dalam negeri, berkuasanya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) kian memperkuat penjagaan identitas Islam. Sejumlah pembaharuan mulai dilakukan, misalnya saja, jilbab tak lagi menjadi hal tabu di sana. Kampus-kampus mulai menerima jilbab, meski tidak semua.
Parlemen yang juga begitu keras menentang kehadiran jilbab mulai melunak. Mulai muncul anggota parlemen Turki berjilbab. Terakhir, bakal muncul tiga walikota berjilbab. Fakta ini jelas bertolakbelakang dengan masa lalu Turki modern.