Oleh: Mohammad Akbar
Masjid Kordoba
Lengkungan Moor bisa ditemukan pada bagian teras masjid serta penghubung pilar yang ada di bagian interior masjid.
Pada bagian teras, lengkungan itu diperkaya dengan hadirnya tulisan kaligrafi berhuruf Arab yang dipadukan dengan motif geometris berulang. Bentuk geometris yang tersaji di sini adalah pola penggabungan bentuk lingkaran dan persegi.
Lengkungan sepatu kuda ini menjadi salah satu bagian yang masih tetap dipertahankan hingga kini. Seperti dijelaskan Nono Firdaus dari Sekretariat Dewan Kemakmuran Masjid Besar Cipaganti, masjid ini pernah melakukan perluasan bentuk pada 1978.
“Penambahan itu dilakukan dengan membangun bagian pada sayap kiri dan kanan. Jadi, kalau dibandingkan dengan model awal, masjid yang terlihat sekarang ini sudah menjadi lebih besar,” katanya.
Untuk luas dari bangunan utama masjid ini, kata Nono, berukuran 10 x 9 meter. Ukuran tersebut merupakan bentuk asli dari masjid sebelum diperluas. Sedangkan, ukuran dari bagian sayap yang ada di bagian kiri dan kanan dari bangunan utama, masing-masing 17,30 x 10 meter. “Perubahan yang dilakukan pada bangunan ini tetap tidak mengubah bentuk awal, hanya diperluas,” tandasnya.
Pada bagian sayap ini, lengkungan Moor telah diperkaya bentuknya. Lengkungan tersebut tak lagi bulat seperti halnya pada bagian teras maupun tiang penghubung yang ada di bagian interior. Bentuk lengkungannya ditarik sehingga menampilkan bentuk yang agak runcing di bagian tengah.
Sementara itu, pada bagian interior masjid, tampilan Masjid Demak tidak terlihat sama sekali pada masjid ini. Empat tiang yang biasa dijadikan soko guru pada Masjid Demak, diganti dengan 12 tiang berbentuk bujur sangkar.
Tiang-tiang tersebut menopang bagian atap. Hadirnya tiang ini memberikan konsekuensi menjadi mencuatnya ruang terbuka pada bagian utama masjid. Tak heran jika kemudian masjid ini diperluas melebar. Pada bagian perluasan ini, terdapat pula lima tiang yang hadir secara berbanjar.
Pada bagian interior, terlihat pula adanya adopsi bentuk dari Masjid Kordoba yang kini dialihkan fungsinya sebagai katedral seusai penaklukan kembali Spanyol pada abad ke-15 Masehi. Namun, ekspos pilar-pilar penyangga yang ada di bagian interior Masjid Cipaganti ini tak semegah layaknya Masjid Kordoba.