Jumat 04 Apr 2014 17:51 WIB

MRT Dibangun, Warga Diminta Lewat Jalur Alternatif

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas menyelesaikan proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (25/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas menyelesaikan proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengimbau pada masyarakat untuk mengambil jalur alternatif dengan adanya pembangunan mass rapid transit (MRT) di ibu kota.

Apabila tujuannya bukan ke Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin. Jalur alternatif dari arah selatan ke utara, kata dia, bisa melewati Jalan Karet Pasar Baru dan Jalan Galunggung.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Sambodo Purnomo mengatakan, akibat adanya pekerjaan MRT ini, separator jalur bus Transjakarta dari Sarinah sampai Bundaran HI akan dibongkar.

Tujuannya agar bisa digunakan oleh kendaraan lain apabila mendesak. Sebagai penanda jalur khusus bus Transjakarta, akan dibuatkan karpet merah.

Sambodo menambahkan, di titik yang akan terjadi penyempitan jalan, pihaknya akan menyiapkan 30 personel. Mereka akan berjaga mulai pukul 06.00 WIB sampai 22.00 WIB.

"Kalau biasanya dari Bundaran Senayan sampai Harmoni ada 60-70 personil. Akan kita buat menjadi 100 personil. Tambahan 30 personil akan diplotting di area yang dilaksanakan pembangunan," kata Sambodo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement