Oleh: Mohammad Akbar
Kubah utamanya memiliki diameter mencapai 15,5 meter dengan letak ketinggian sekitar 23 meter dari permukaan dasar.
Adopsi bentuk kubah dan menara dari Masjid Biru ini ternyata dipengaruhi dengan adanya keterlibatan tenaga ahli yang didatangkan langsung dari Turki.
Adopsi dari Masjid Biru juga tampak hampir di setiap sudut dan tempat. Permainan bentuk lengkungan di tampilan fasad masjid menjadi ciri lainnya dari Masjid Biru yang menyisip di Masjid Akhmad Kadyrov.
Permainan bentuk lengkungan dengan ujungnya yang meruncing itu juga tersaji apik di bagian selasar masjid. Untuk lebih mempercantiknya, dihadirkan pula ornamen seni yang membentuk simetris.
Ornamen itu ditimpali dengan racikan warna biru yang cerah serta warna yang selaras dengan warna lantai yang dilapisi oleh material marmer.
Kaligrafi dan ukiran
Melangkah ke bagian interior, kemegahan dan keanggunan masjid ini semakin tampak. Mengutip informasi yang tertulis di laman 10russia.ru, lantai marmer berwarna putih menjadi penutup bagian dasar tempat kaki berpijak. Lantai ini menghiasi seluruh bagian interior masjid.
Kemudian, pada bagian langit-langit masjid, terhias 36 lampu gantung kandelar atau chandelier. Dari jumlah tersebut, 27 lampu kandelar itu mengadopsi pada desain yang ada di Masjid Kubah Ash-Shakhrah di Yerussalem. Sisanya meniru pada model kandelar yang menghiasi Masjid Rovzat-Nebevi di Madinah.
Sedangkan, lampu kandelar terbesarnya memiliki diameter hingga delapan meter. Bentuknya mengulangi bentuk Ka’bah di Makkah. Kemewahan kandelar itu ternyata dihiasi pula dengan sekitar tiga kilogram emas dan deretan butir-butir kristal Swarovski yang sudah tersohor pamornya ke pelosok dunia.
Adapun lebih memperkaya lagi tampilan interior masjid ini adalah hiasan kaligrafi. Tulisan kaligrafi itu dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli dari Turki dengan bahan tinta emas. Hiasan tersebut dapat dilihat hampir di seluruh masjid.