REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Para pekerja sektor publik dan swasta, termasuk pekerja minyak melakukan mogok kerja di Benghazi, Libya, Ahad (6/4).
Mereka memprotes memburuknya keamanan dan menuntut pengunduran diri parlemen yang mandatnya telah berakhir. Akibat aksi tersebut lalu lintas di bandara internasional Benghazi lumpuh. Media pemerintah mengatakan sebuah pesawat Turkish Airlines terpaksa balik arah akibat itu.
Seperti dilansir Reuters, perusahaan minyak, universitas dan sekolah juga ditutup. Kelompok-kelompok politik menyerukan "hari pembangkangan sipil" untuk menuntut keamanan yang lebih baik.
Pasukan pemerintah gagal meningkatkan keamanan di kota pelabuhan itu setelah sebuah bom mobil, pembunuhan polisi dan tentara telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sebagian besar orang asing meninggalkan Benghazi setelah duta besar AS untuk Libya tewas dalam serangan di Konsulat AS pada September 2012.
Pengunjuk rasa ingin dewan Kongres Umum Nasional (GNC) Libya segera mengundurkan diri. Mandat awal GNC berakhir pada 7 Februari dan belum ditetapkan tanggal pemilihan baru.