Kamis 10 Apr 2014 14:37 WIB

PKS Tunggu Hasil Real Count untuk Bangun Koalisi

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Bilal Ramadhan
  Sejumlah warga mengikuti kampanye terbuka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Selasa (25/3). (foto: Septianjar Muharam)
Sejumlah warga mengikuti kampanye terbuka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Selasa (25/3). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mengacu pada hasil penghitungan cepat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang tak mampu memenuhi targetnya untuk duduk sebagai tiga besar di Pemilu kali ini. Hasil penghitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei menunjukan PKS meraih suara 6,9 hingga 8 persen.

 

Namun dengan raihan ini, PKS mengatakan sudah sangat bersyukur karena setidaknya prediksi sejumlah pengamat yang menyebut partai Islam ini akan karam di Pemilu 2014 tidak terbukti. “Alhamdulilah perolehan suara PKS 2014 di angka 7-8% terjadi dalam situasi sulit dengan sebagian besar energi terpakai tuk konsolidasi internal," ujar Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq Kamis (10/4).

 

Dengan jumlah suara demikian, memang target tiga besar tak tercapai. Namun setidaknya, menurutnya target minimal untuk tidak terpuruk di Pemilu 2014 bisa dicapai. “Kami bersyukur, target minimal tercapai,” ujarnya.

 

Sementara itu, terkait koalisi partai Islam atau yang akrab disebut koalisi poros tengah, PKS masih akan menunggu hasil penghitungan manual. Meski disadari akan menambah kekuatan bila parpol dengan ideologi sama bergabung, PKS masih ingin menahan semua langkah sebelum dirumuskan dengan matang-matang.

 

PKS memandang, hasil penghitungan cepat sama sekali belum menggambarkan raihan jumlah kursi secara nyata. Untuk itu, dia berujar PKS masih butuh 3 hari hingga pekan ini berakhir untuk mengikuti proses penghitungan secara manual.

“Petanya masih belum terlihat, kita tetap harus menunggu real count, barulah nanti keputusan dan langkah akan kami pikirkan,” ujar Presiden PKS Anis Matta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement