Kamis 10 Apr 2014 17:42 WIB

Mimpi Muslim Norwegia Miliki Sekolah Islam Selalu Terusik

Red: Agung Sasongko
Muslim Norwegia
Foto: onislam.net
Muslim Norwegia

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Mimpi komunitas Muslim Norwegia mendapatkan pendidikan Islam untuk anak-anak mereka selalu saja terusik. Dahulu persoalan izin jadi masalah, ketika diizinkan giliran kelompok sayap kanan menghadang.

Isu pun dihembuskan. Sekolah Islam hanya akan merusak integrasi anak-anak Norwegia. Beruntung, Kementerian Pendidikan Norwegia sigap melihat masalah itu.

Mereka dengan pernyataan menenangkan mengatakan sekolah agama berhadap berdiri dengan catatan segala syarat telah terpenuhi. Bagi yang izinnya sudah diberikan, bakal mendapatkan dana negara. 

"Saya pikir tidak masalah ketika berdiri sekolah Kristen atau Muslim. Memang memiliki dampak, tapi hukum Norwegia menyatakan sulit menolak berdirinya sekolah Islam," ucap Torbjorn Roe Isaksen, Menteri Pendidikan Norwegia, seperti dilansir onislam.net, Kamis (10/4).

Direktoran Pendidikan dan Pelatihan Norwegia pun sudah memberikan lampu hijau. Mereka mempersilahkan komunitas Muslim mulai menjalankan kurikulum yang disesuaikan dengan ajaran Islam. Penyesuaian itu juga disisipkan tujuan besar yakni integrasi umat Islam ke dalam masyarakat Norwegia.

"Saya komunitas Muslim telah mengajukan permohonan dengan baik, dan kasus yang lalu tidak akan terjadi lagi," ungkap Anggota Dewan Komite Sekolah Oslo, Anniken Hauglie.

Secara terpisah, Mazyar Keshvari, Juru Bicara Partai Kemajuan, mengatakan berdirinya sekolah Islam hanya melahirkan segregasi warga kota. Ini bertolak belakang dengan semangat integrasi yang telah diusung.

Kolega Mazyar, Camiliia Wihelmsen menilai setiap anak-anak harus berada di lingkungan yang sama. Masyarakat sudah terkotak-kotak. Nyatanya tidak membuat kondisi masyarakat membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement