REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK-- Gedung Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lebak, Banten, dipasang pagar kawat berduri untuk mengantisipasi aksi massa pascapemilihan legislatif 9 April 2014.
"Kita mengutamakan pengamanan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan cara pemasangan pagar berduri juga dilengkapi kendaraan anti huru hara dan water canon," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Lebak Komisaris Yudhis Wibisana di Lebak, Jumat.
Ia mengatakan, pengamanan gedung KPU tersebut juga melibatkan puluhan personel dari Kepolisian Resor Lebak dan Polda Banten. Selain itu, petugas mengoptimalkan patroli keliling menggunakan angkutan truk dengan dilengkapi senjata lengkap menyisir ke daerah-daerah rawan konflik.
Selama ini, kata dia, kondisi Kabupaten Lebak relatif aman dan kondusif. Namun, petugas tetap memberikan pengamanan ekstra ketat terhadap gedung KPU sebagai penyelenggara pemilu agar tidak dijadikan sasaran tim sukses maupun simpatisan caleg yang tak terpilih pada pemilu 2014.
Selain itu juga jalan akses ke gedung KPU diblokir sehingga tidak bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan.
Meskipun demikian, petugas tetap mengutamakan pengamanan dengan cara-cara persuasif jika terjadi aksi massa tersebut.
"Kami siap menghadapi massa dengan mengedepankan pendekatan persuasif karena pengalaman-pengalaman tahun lalu lebih efektif dan tidak terjadi tindakan anarkis," katanya.
Menurut dia, pihaknya optimistis kondisi Kabupaten Lebak pascapemilihan umum legislatif relatif aman dan damai. Sebab masyarakat Lebak sangat relegius terhadap ajaran agama Islam tentu mencintai kedamaian di tengah masyarakat. "Kami minta masyarakat menjaga situasi keamanan dan ketertiban lingkungan," katanya.