REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG -- Wakil Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Zony Alfianoor mengakui masih banyak aset milik pemerintah daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal, salah satunya wisata alam Tanjung Puri di Desa Kasiau, Kecamatan Murung Pudak.
"Padahal, aset milik daerah jika dimanfaatkan dan dikelola secara profesional akan bisa mendongkrak pendapatan asli daerah bukan sebaliknya menjadi beban APBD tanpa memberikan kontribusi," jelas Zony di Tanjung, Minggu.
Wisata alam Tanjung Puri yang dilengkapi fasilitas restoran selama ini dikelola pihak ketiga dengan sistem penunjukan langsung sementara kontribusinya bagi pendapatan daerah belum ada.
Karena itu, Zony berencana mengubah sistem pengelolaannya melalui perusahaan daerah sehingga keberadaan wisata alam Tanjung Puri plus restorannya bisa memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
"Kita perlu mengoptimalkan kembali sejumlah fasilitas di Tanjung Puri seperti arboretum dan bumi perkemahan sehingga bisa lebih menarik perhatian pengunjung," ucapnya.
Karena belum dikelola secara profesional, tempat wisata ini pun kurang diminati, terbukti dari kecilnya jumlah pengunjung apalagi tempatnya yang cukup jauh dari Kota Tanjung.
Sebaliknya, warga Tabalong lebih banyak melakukan kunjungan wisata alam di kabupaten tetangga yakni Hulu Sungai Tengah yang memiliki beberapa pilihan wisata keluarga seperti Sungai Pagat.
Pemkab Tabalong sendiri menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) 2013 sebesar sekitar Rp55 miliar dan pasangan bupati dan wakil bupati Tabalong yang baru menargetkan pendapatan naik sebesar 300 persen. "Target kita pendapatan daerah bisa naik 300 persen karena itu perlu upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada, termasuk sektor pariwisata," ujarnya.