REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang mahasiswa tewas dalam bentrokan antara kepolisian dan pendukung Ikhwanul Muslim di Universitas Kairo pada Senin (14/4). Protes tersebut dilakukan sebagai aksi melawan pemerintahan yang didukung oleh militer.
Pasukan keamanan menembakkan gas air matanya ke arah para demonstran. Para mahasiswa pun membalasnya dengan melemparkan dua bom ke arah aparat kepolisian. Bahkan, seorang wartawan dari harian lokal dilaporkan juga terluka akibat tembakan salah sasaran
Menurut Kementerian Dalam Negeri, para demonstran telah menyerang aparat kepolisian dengan bom dan kembang api. Enam mahasiswa dari kelompok Ikhwanul Muslim pun ditahan dalam bentrokan ini. Sedangkan seorang petugas medis menyebutkan mayat seorang mahasiswa itu telah dibawa ke rumah sakit di kampusnya.
Setelah negara tersebut memberikan cap kelompok Ikhwanul Muslim sebagai kelompok teroris, Universitas Kairo menjadi tempat terakhir bagi para demonstran pendukung mantan Presiden terguling Mohamad Mursi.
Aksi unjuk rasa tersebut sering kali memicu konfrontasi dengan aparat keamanan.
Pemerintah yang didukung oleh aparat militer menuduh Ikhwanul Muslim telah melakukan kekerasan. Sedangkan, kelompok tersebut tetap berkomitmen untuk melakukan demonstrasi secara damai menyusul kudeta militer yang dilakukan terhadap Mursi. Mantan panglima militer Abdel Fattah al-Sisi sendiri diperkirakan akan terpilih menjadi presiden dalam pemilu nanti.