Selasa 15 Apr 2014 19:02 WIB

Harga Gabah Makin Anjlok

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Harga gabah hasil panen musim rendeng, semakin anjlok. Saat ini, gabah dengan kualitas jelek berada di level Rp 350 ribu per kuintal. Sedangkan, gabah kualitas bagus masih bertengger di harga Rp 410 ribu per kuintal.

Manaf Hadi Permana (40 tahun), Ketua Gapoktan Mitra Tani, Desa Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Subang, Jawa Barat, mengatakan, sebenarnya harga gabah musim panen rendeng tahun ini lebih rendah ketimbang musim rendeng tahun lalu.

Pasalnya, saat ini harga gabah terendah sampai Rp 350 ribu per kwintal. Kalau, tahun lalu harga terendahnya hanya Rp 400 ribu per kuintal. "Karena kondisi ini petani rugi," ujarnya, kepada Republika, Selasa (15/4).

Apalagi, bila merujuk pada hasil produksi. Panen musim rendeng, petani harus kehilangan 50 persen hasil produksinya. Biasanya, petani mendapatkan tujuh ton gabah kering pungut (GKP) per hektare, panen kali ini hanya memeroleh 50 persennya.

Sedangkan, biaya produksi selama musim tanam rendeng antara Rp 7-8 juta per hektare. Tetapi, hasilnya hanya Rp 10 jutaan. Padahal, bila hasil panennya normal, pendapatan petani bisa dua kali lipat dari pendapatan sekarang.  "Beruntung, kami bisa balik modal juga," jelasnya.

Petani lainnya, Ari Santo (32 tahun), mengaku, kualitas gabah hasil panen rendeng menurun. Sebab, saat masa tanam area pertanian di wilayah pantura, terserang hama dan penyakit. Apalagi, pada awal tahun ini terjadi banjir. Maka ketika panen, kualitas gabahnya jelek.

"Gabah yang terserang hama atau penyakit, dilihat dari warnanya saja kuning kehitaman. Sehingga, harga jualnya juga rendah," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, untuk musim tanam gadu pertama, petani berharap cuaca akan normal. Selain itu, pupuk dan air tetap tersedia. Supaya, tidak ada halangan saat musim tanam gadu sekarang ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement