REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Niatan Pemkot Yogyakarta untuk membangun sistem transportasi wisata dalam kota akan segera terwujud.
Tahun ini sistem transportasi yang menghubungkan satu obyek wisata ke obyek wisata lain di Yogyakarta ini akan direalisasikan. Meskipun Peraturan Walikota (Perwal) terkait hal itu belum disahkan, tetapi draft Perwalnya sudah sampai di meja Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
"Tahun ini jelas kita realisasikan. Bus pariwisata besar yang datang ke Yogya tidak boleh mutar-mutar dalam kota. Hanya boleh parkir di taman parkir yang disediakan. Selanjutnya bus wisata dalam kota yang menjemput wisatawan," katanya, Rabu (16/4).
Menurutnya, pihaknya menyediakan empat lokasi parkir yang akan menampung bus wisatawan luar kota tersebut. Areal parkir ini adalah Taman Parkir Abu Bakar Ali, Senopati, Ngabean dan kawasan XT Square.
"Selanjutnya bus kecil yang akan menjemput wisatawan keliling Yogya. Bus penghubung ini hanya muat 12 penumpang," katanya.
Kendaraan penghubung itu nantinya akan dirancang secara khusus atau model terbuka. Sementara rute yang dilalui menghubungkan satu kawasan wisata ke kawasan lain. Terutama melayani rute ke Malioboro, Pasar Beringharjo, Beteng Vredeburg, Kraton, Tamansari, Alun-alun Selatan, XT Square serta Gembira Loka.
"Pengelolanya nanti kami serahkan ke operator. Kami minta masyarakat supaya siap. Terutama insan pariwisata. Kebijakan ini kan muaranya untuk meredam laju lalu lintas yang cenderung terus meningkat. Sehingga kemacetan bisa terhindarkan," ujarnya.
Diakuiinya, meski belum dilakukan ujicoba namun pada libur lebaran dan natal 2014 sistem transportasi wisata dalam kota itu ditargetkan sudah beroperasi.