REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan pemberhentian wakil ketua umum dan empat ketua dewan perwakilan wilayah Partai Persatuan Pembangun (PPP) adalah sikap reaksioner dari loyalis Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
"Pemberhentian wakil ketua umum dan empat ketua DPW PPP adalah langkah berlebihan," kata Ray Rangkuti di Jakarta, Kamis.
Menurut Ray, Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan sebanyak 27 Ketua DPW PPP mengkritik langkah Suryadharma Ali yang sudah lebih dulu merapat ke Partai Gerindra dengan mendatangi kampanye partai
tersebut di Gelora Bung Karno Jakarta pada masa kampanye.
Kelompok pengkritik tersebut, menurut Ray, mempertanyakan langkah Suryadharma Ali mendatangi kampanye Gerindra karena terkesan mengabaikan nama-nama lain yang masuk dalam bursa bakal calon presiden
dari partai tersebut.
"Kelompok Pak Suryadharma tidak bisa begitu saja memberhentikan pengurus DPP dan DPW karena ada mekanisme dan tahapan yang diatur dalam AD/ART," katanya.
Ray menambahkan, Suryadharma perlu memberikan penjelasan perihal etika kedatangannya ke kampanye Partai Gerindra.