REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsene Wenger bisa sedikit bernapas lega, setidaknya untuk beberapa hari. Tekanan kepada pelatih Arsenal itu sedikit mereda berkat kemenangan atas West Ham United yang mengantarkan kembali ke empat besar klasemen.
Menjelang akhir pekan, tekanan besar kembali mendarat di puncak Wenger. Ia tidak punya pilihan selain membawa the Gunners memetik tiga angka menghadapi Hull City pada Ahad (20/4).
"Kami wajib menang dalam laga nanti," ungkap Wenger seperti dilansir laman resmi klub.
Arsenal harus pintar-pintar menghitung poin pada empat laga terakhir Liga Primer Inggris ke depan. Sebab, 12 poin dari empat laga saja belum cukup bagi Thomas Vermaelen dan kawan-kawan bertahan di zona Liga Champions.
Arsenal masih harus berharap pesaing terdekat mereka, Everton, tergelincir. Jika Arsenal ikut tergelincir, bisa jadi tamat lah riwayat Wenger di sepak bola Inggris.
Wenger sangat sadar situasi wajib menang memberikan tekanan luar biasa pada skuatnya. Pada laga kontra West Ham, ia menerapkan strategi tak biasa dengan menurunkan pemain-pemain senior. Menurut dia, pengalaman para pemain senior itu sangat dibutuhkan pada situasi sekarang ini.
"Itu mungkin tim tertua yang pernah saya mainkan di Arsenal," papar Wenger.
Demi tiga poin penuh, Wenger bisa menurunkan starting eleven yang sama di KC Stadium melawan Hull. Wenger juga mendapat kabar baik dengan pulihnya Mesut Oezil yang bisa diandalkan dari segi pengalaman.
"Oezil bisa dimainkan akhir pekan ini," ungkapnya.
Di papan klasemen, Hull relatif aman dari ancaman zona degradasi di posisi ke-13. Namun, laga nanti punya arti lain bagi tim polesan Steve Bruce. Bertemu Arsenal di Liga Primer akan menjadi semacam gladiresik pasukan the Tigers sebelum kembali bertempur melawan the Gunners di final Piala FA bulan depan.
Bruce mengatakan timnya akan bermain tanpa beban pada laga nanti. Ia sadar Arsenal akan bermain mati-matian dalam situasi yang tengah kritis. "Kami akan menikmati pertandingan dan mengambil pelajaran dari laga nanti," ujar Bruce.