REPUBLIKA.CO.ID, GAZA –- Pada Sabtu (19/4) waktu setempat Pemerintahan Mesir akan membuka perbatasan Mesir-Gaza pada 20-21 April (Ahad-Senin) waktu setempat untuk para jaamah yang akan menuju Arab Saudi untuk melaksanakan Ibadah Umrah.
“Para Jamaah itu akan diizinkan kembali dari Mekkah ke Gaza pada Selasa,” kata Salah satu pejabat Palestina di Gaza, seperti yang dilansir Mi’raj Islamic News Agency.
Dilanjutkan oleh pejabat itu bahwa, penyeberangan hanya dibuka untuk kegiatan Umrah saja dan akan ditutup kembali ketika pelaksanaan Umrah usai dilaksanakan.
Diketahui bahwa perbatasan Arafah merupakan penyambung gerbang utama penduduk Gaza dengan dunia lar sejak Israel menerapkan blockade pada 2007 lalu. Sekitar 1,7 juta penduduk Gaza seolah merasa tercekik dengan pembatasan yang sangat ketat dan pembatasan itu diberlakuan oleh rezim Mesir.
Sejak militer Mesir menggulingan mantan Presiden Mesir Mohammad Mursi pada Juli lalu, tentara Mesir berulang kali menutup perbatasan Arafah-Gaza. Bahkan dalam penggulingan Mursi militer Mesir turut menghancurkan ratusan terowongan yang digunakan warga Gaza selama bertahun-tahun untuk menyalurkan bahan bakar, bahan bangunan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Kerusuhan politik Mesir dan kekerasan yang terjadi di Semenanjung Sinai membuat perbatasan Arafah-Gaza ini tertutup total untuk semua kegiatan.