REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jordania, Senin (21/4), memanggil duta besar Israel di Amman sehubungan dengan bentrokan baru-baru ini di Masjid Al-Aqsha, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.
Jordania, yang mengawasi Masjid di Jerusalem Timur itu, mencela upaya kaum Yahudi radikal yang berusaha menerobos masuk ke Masjid tersebut, dengan perlindungan militer Israel.
Kerajaan Jordania juga mengutuk penangkap orang yang beribadah di tempat suci itu, yang sangat dihormati oleh umat Muslim dan Yahudi.
Pada Ahad (20/4), polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha dan tempat yang secara politik sensitif di Jerusalem. Mereka secara paksa membubarkan protes oleh orang Muslim Palestina yang sedang beribadah, setelah pengunjung Yahudi diperkenankan masuk.
Pada Senin pagi, Menteri Jordania Urusan Media mengatakan selama bentrokan itu, puluhan prajjurit Israel berusaha merusak beberapa jendela dan pintu Masjid Al-Aqsha, demikian laporan Xinhua, Selasa pagi. Mereka juga menembakkan gas air mata ke arah orang yang sedang beribadah, sehingga banyak pengunjung enderita luka serius.
Jordania menyerukan diakhirinya kekerasan dan menyeru Israel agar bertanggung jawab atas keselamatan Masjid Al-Aqsha dan orang yang beribadah.
Kerajaan Jordania menambahkan tindakan Israel itu merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan internasional dan kesepakatan perdamaian antara Jordania dan Israel.