REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Anggota Parlemen Bahrain pada Kamis (2/11/2023) mengumumkan telah menarik duta besarnya untuk Israel dan menangguhkan hubungan ekonomi dengan Tel Aviv. Pernyataan tersebut diterbitkan di situs web parlemen Bahrain.
Situs tersebut juga mengonfirmasi bahwa duta besar Israel telah meninggalkan Bahrain, sementara Bahrain memanggil kembali duta besarnya dari Israel dan memutuskan untuk menangguhkan semua hubungan ekonomi dengan Israel.
Itu menambahkan bahwa keputusannya untuk menarik utusannya dan menangguhkan hubungan ekonomi didasarkan pada sikap kuat dan historis kerajaan yang mendukung tujuan Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina.
Dilansir dari Arab News, Kamis (2/11/2023), Kementerian Luar Negeri Bahrain belum mengeluarkan pernyataan, tetapi kabar ini telah dilaporkan secara luas oleh beberapa kantor berita, termasuk yang Israel.
Pada September 2020, Bahrain menandatangani Perjanjian Abraham dengan Israel dan UEA di AS, dengan tuan rumah mereka saat itu Presiden Donald Trump. Sebelumnya, Pemerintah Bolivia dengan tegas memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, karena menganggap Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang tak terbantahkan terhadap rakyat Palestina.
Israel yang tidak menerima keputusan Bolivia, mengecam, dan menuduh Bolivia bersekutu dengan teroris.