Selasa 22 Apr 2014 14:45 WIB

Dokter Perempuan pada Era Ottoman (3-habis)

Dokter perempuan di Istana Kesultanan Ottoman.
Foto: Worpress.com
Dokter perempuan di Istana Kesultanan Ottoman.

Oleh: Ani Nursalikah/Heri Ruslan

Kiprah dan peran dokter perempuan di Kesultanan Ottoman juga dicatat oleh seorang duta besar Swedia bernama d’Ohsson pada abad ke-18 M. Ia juga menyebut dokter perempuan itu dengan nama hekime kadin.

Menurut d’Ohsson, dokter perempuan di Turki itu kaya akan pengalaman, namun pengetahuannya tak terlalu luas. Menurut d’Oh sson, dokter perempuan pada era Turki Usmani juga berprofesi sebagai bidan.

Sementara itu, Ali Riza Bey mencatat, istana pernah mengundang seorang dokter perempuan bernama Meryem Kadin.

Ia diundang secara khusus karena tim medis istana Turki Usmani tak mampu menyembuhkan Abdul mecid, putra mahkota yang akan mewarisi takhta pada awal abad ke-19 M. “Dokter perempuan ini berhasil menyembuhkan Abdulmecid,” papar Ali Riza Bey.

Sebagai hadiah, sang dokter perempuan diberikan gaji bulanan dan akses bebas untuk memasuki istana para selir. Menurut dia, kiprah para dokter perempuan di istana berlanjut hingga paruh kedua abad ke-19 M.

Satu dari empat dokter Muslim di antara 10 dokter yang bekerja di Istana Yildiz pada 1872 M adalah seorang dokter perempuan bernama Tabibe Gulbeyaz Hatun. Ia bergaji 200 akces per bulannya.

Abdulaziz Bey mencatat, dalam tradisi Turki Usmani, para dokter perempuan kerap diundang ke istana untuk menghadiri beragam perayaan. Mereka juga diberikan penghargaan yang dikenal dengan sebutan Bairam.

Pada era kejayaan Turki Usmani, dokter-dokter perempuan yang disebut sebagai morti tabibe juga bekerja di kantor karantina.

“Kami menemukan gaji mereka tercatat dalam daftar upah para pegawai karantina. Catatan itu diperoleh dalam sebuah dokumen bertarikh 1842 M,” ungkap Nil Sari yang juga kepala Etik Kedokteran dan Departemen Sejarah Istanbul Uni versity Sekolah Kedokteran Cerrahpasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement