Rabu 23 Apr 2014 09:11 WIB

Mabes Polri Selidiki Langsung Kasus Bentrok Polisi-Warga di Buol

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Julkifli Marbun
Boy Rafli Amar
Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) berangsur kondusif pasca bentrokan warga dengan polisi akhir pekan lalu. Sebagai tindak lanjut, saat ini aparat terus melakukan penyelidikan terhadap bentrok yang sampai harus membuat anggota keluarga kepolisian setempat mengungsi.

 

Markas Besar kepolisian di Jakarta saat ini tengah mengutus regu penyelidik sendiri untuk melakukan telisik terhadap masalah keregangan warga-polisi ini. “Sudah kirim tim supervisi, mereka akan mencari data dan keterangan mengenai latar sebenarnya penyebab bentrok,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brogjen Boy Rafli Amar di Jakarta semalam.

 

Boy menjelaskan, tim yang dikomandoi oleh staf ahli Kapolri bidang sosial ekonomi Irjen M Rum Murkal itu akan melakukan investigasi beberapa hari di Kabupaten Buol. Menurutnya, Mabes Polri perlu mengetahui dan turun tangan langsung terkait permasalahan yang sampai membuat warga marah besar kepada polisi di sana. Polri akan menyelidiki, apakah ada yang salah dengan pelayanan polisi terhadap warga.

 

“Atau memang warganya yang sulit diarahkan, kami cari kepastian seperti apa penyebabnya,” ujar jenderal bintang satu ini.

 

Sebelumnya, diduga karena marah tim sepak bola sepak bola Persbul Buol kalah saat melawan Persewangi di Stadion Kuwonto, Buol Sabtu (19/4), massa pun bertindak anarkis. Kemarahan massa yang dihadang oleh pasukan polisi di stadion justru semakin membesar dan berimbas ke jalan-jalan di Buol.

 

Markas Kepolisian Polisi Sektor Biau (Mapolsek Biau) habis dilempari warga hingga rusak. Tak hanya itu, mereka juga melakukan pelemparan ke rumah-rumah dinas polisi di sekitar lokasi. Bahkan rumah dinas seorang pejabat Polres Buol dijarah isinya. Imbasnya, keluarga polisi yang tinggal di setiap rumah dinas harus diungsikan untuk menghindari amukan massa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement