Rabu 23 Apr 2014 20:14 WIB

ISNU Jatim Dorong Pengembangan UMKM

Red: Damanhuri Zuhri
Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Timur (ISNU Jatim) berupaya mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan ekonomi umat, khususnya warga Nahdliyin yang banyak bergerak di bidang tersebut.

"Mayoritas kaum Nahdliyin masih bergerak di sektor ekonomi skala UMKM. Menjadi kewajiban bagi lembaga intelektual, seperti ISNU untuk ikut berkontribusi secara pemikiran, jaringan, dan aksi untuk mengembangkan UMKM," kata Ketua ISNU Jatim Abdullah Azwar Anas di sela-sela Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) ISNU Jatim di Banyuwangi, akhir pekan lalu.

Muskerwil diikuti para pengurus ISNU dari kabupaten/kota di Jatim serta pengurus harian ISNU Jatim. Menurut Anas, intelektual tidak boleh hanya berada di menara gading, tetapi harus turun gelanggang dan bertanggung jawab terhadap perkembangan di masyarakat.

"Karena itu, ISNU Jatim dengan jaringannya di berbagai daerah akan mengoptimalkan seluruh daya dukungnya untuk memajukan ekonomi umat," ujar Anas seperti dilansir laman resmi NU.

Dalam konteks Jatim, Anas menambahkan, dorongan untuk pengembangan UMKM sangat relevan. Sebab, sekitar 50 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim pada 2013 yang mencapai Rp 1.136 triliun merupakan kontribusi UMKM.

Sebagai wilayah dengan basis kaum Nahdliyin terbesar di Indonesia, pengembangan UMKM di Jatim secara otomatis juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Nahdliyin.

Dalam hal ini, yang akan dilakukan ISNU adalah mendorong melalui kerja-kerja kolektif di tingkat lokal, salah satunya dengan mendorong pengembangan pasar produk dan jasa UMKM ke industri besar agar tercipta jaringan.

Ia mencontohkan, petani hortikultura di Kabupaten Banyuwangi dihubungkan dengan pemasar dan industri, sehingga ada jaminan harga di tingkat petani.

Anas yang juga Bupati Banyuwangi menambahkan, ISNU Jatim juga akan menggandeng pihak swasta dan BUMN, termasuk perbankan, untuk mengembangkan UMKM, terutama di basis-basis pesantren. UMKM terpilih akan didampingi dari sisi manajemen keuangan, pemasaran, dan diversifikasi produk atau jasa.

"Yang penting juga adalah memberi sentuhan kewirausahaan di kalangan santri di pondok pesantren agar para santri bisa menjadi pemecah masalah bagi ekonomi umat.''

Selain itu, ISNU Jatim juga akan berupaya memfasilitasi masalah pembiayaan melalui kerja sama dengan sejumlah koperasi dan perbankan. "Dalam hal ini, kami berharap akan bermunculan koperasi dan BMT (baitul mal wat tamwil) yang bisa menjadi solusi bagi pembiayaan UMKM.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement