Jumat 25 Apr 2014 20:32 WIB

TNI AU Dalami Kasus Pembajakan Pesawat

 Petugas menahan warga Australia Matt Christopher penumpang Virgin Australia yang memaksa masuk ke dalam kokpit pesawat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (25/4).  (Reuters)
Petugas menahan warga Australia Matt Christopher penumpang Virgin Australia yang memaksa masuk ke dalam kokpit pesawat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (25/4). (Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA --  Pihak TNI Angkatan Udara mendalami kasus percobaan pembajakan pesawat Virgin Australia jurusan Brisbane-Denpasar, Jumat sore.

"Kami masih mendalami kasus ini dengan memintai keterangan kepada 139 penumpang yang di dalam pesawat tersebut. Apa saja yang dilakukan pelaku saat didalam pesawat dan apakah ada pelaku lain yang terlibat?," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai, Bali, Kolonel (Pnb) Sugiharto Prapto W, Jumat (25/4).

Pihaknya berjanji akan menuntaskan penyelidikan kasus itu agar tidak ada pihak yang dirugikan akibat kejadian tersebut.

Menurut dia, semua penumpang sudah dievakuasi ke terminal kedatangan Bandara Ngurah Rai dalam kondisi aman dan mendapat pengamanan ketat dari pihak TNI-AU dan aprat kepolisian setempat.

Sementara itu, GM Angkasa Pura I Ngurah Rai Herry AY Sikado sempat mengerahkan ambulans untuk membantu penumpang yang lanjut usia atau mengalami depresi akibat kejadian tersebut.

"Namun, prediksi kami diluar dugaan. Ternyata semua penumpang selamat dan bahkan sempat berlari untuk menyelamatkan diri," ujarnya.

Sementara itu, pesawat milik maskapai penerbangan Australia itu saat ini berada di bawah pengamanan pihak Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai.

Pesawat jenis Boeing 737-800 yang berangkat dari Brisbane, Australia, itu juga terparkir di apron Bandara Ngurah Rai dengan penjagaan ketat personel Lanud dibantu petugas kepolisian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement