REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemimpin HAMAS di pengasingan, Khaled Meshaal, mengatakan dalam satu wawancara televisi bahwa dia akan berusaha sekuat mungkin demi keberhasilan rekonsiliasi Palestina.
"Rekonsiliasi tentu saja akan membuat semua orang Palestina mampu menghadapi tantangan Zionis. Zionis (orang Israel) menumpahkan darah, melanggar hak asasi dan merampas tanah," kata Meshaal sebagaimana dikutip Ar-Rai.
Pada Rabu pagi (23/4), Faksi Fatah pimpinan Abbas dan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) mengumumkan kesepakatan rekonsiliasi. Mereka mengumumkan diakhirinya perpecahan internal mereka.
Pemahaman baru akan mengakhiri perpecahan politik Palestina yang berawal pada Juni 2007. Hamas ketika itu mengambil-alih Jalur Gaza dengan mengusir pasukan keamanan yang setia kepada Abbas, yang kini menguasai Tepi Barat Sungai Jordan.