REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Klub Persipura Jayapura meminta kepada Komisi Disiplin Asosiasi PSSI Pusat untuk bersikap adil kepada semua klub/tim yang berlaga di Liga Super Indonesia, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
Juru bicara Persipura Jayapura Rocky Bebena, Sabtu, menyampaikan hal itu karena merasa timnya mendapat perlakuan tidak adil. "Persipura tetap patuh kepada aturan yang berlaku dan tidak akan banding jika Komdis PSSI bersikap adil, bertindak cepat dan tepat dalam memutuskan suatu kasus," katanya.
Menurut dia hukuman dilarang bermain tiga penggawa Persipura serta sanksi administrasi berupa denda uang tetap akan dipenuhi klub kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu. "Andri Ibo, Dominggus Fakdawer dan Bio Paulin Pierre mendapat larangan bermain, serta Persipura kena denda Rp 250 juta tetap kami patuhi," katanya.
Hanya saja, lanjut Rocky, semua keputusan dalam rapat atau pertemuan meskipun tidak tercatat dalam aturan, seharusnya juga diindahkan oleh PSSI dan klub lainnya yang berlaga di kasta tertinggi tanah air.
"Seperti usai pertandingan tuan rumah harus menyerahkan hasil rekaman dalam bentuk kopian keping CD, itu Persipura lakukan. Tapi tim lainnya sepertinya tidak dilakukan," katanya mencontohkan.
Hal lainnya yang disinggung Rocky adalah kuota pemain asing. "Kami memiliki empat pemain asing yang terlanjur dikontrak guna menghadapi Piala AFC dan LSI. Tetapi di LSI hanya tiga pemain yang bisa diturunkan, ini karena aturan PSSI yang tidak tegas dan berubah-ubah. Ini juga bisa berpengaruh pada target klub," katanya.