REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Persipura Jayapura menilai Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak adil dalam memberikan hukuman terhadap Persipura. Hal itu disampaikan, Juru Bicara Persipura Jayapura, Rocky Bebena saat dikonfirmasi Republika, Ahad (27/4).
Rocky menjelaskan hukuman larangan bermain untuk tiga penggawa Persipura serta sanksi administrasi berupa denda uang dinilai cukup berat. Namun, Persipura akan tetap memenuhi aturan itu. Menurutnya, sanksi yang sudah terlanjur diputuskan harus ditaati.
"Persipura tetap patuh kepada aturan yang berlaku dan tidak akan banding jika Komdis PSSI bersikap adil, bertindak cepat, dan tepat dalam memutuskan suatu kasus," kata Rocky.
Rocky menyatakan hukuman yang dijatuhkan kepada Andri Ibo, Dominggus Fakdawer, dan Bio Paulin Pierre itu jelas pukulan bagi Persipura. Pasalnya, tiga pemain tersebut adalah pemain kunci dalam skuatnya. Selain itu, Persipura juga dikenai denda Rp 250 juta.
Sementara itu, manajer Persipura Jayapura, Rudy Maswi juga mengatakan hal yang sama terkait larangan bermain bagi skuatnya. Dia menilai keputusan Komdis tidak adil dan cenderung merugikan tim besutannya.
Rudy mengatakan keputusan yang demikian itu harus segera diluruskan oleh pihak terkait jika ingin sepak bola di Tanah Air mau maju. Menurutnya, dalam penerapan hukuman disiplin Komdis PSSI terkesan pilih-pilih. sehingga tidak nampak adanya pembelajaran dan aturan yang adil yang bisa diterima oleh semua klub di Liga Super Indonesia (LSI).
"Jika pemain Persipura mendapat hukuman larangan bermain, bagaimana dengan pemain lain di tim lainnya yang berbuat sama. Mereka tidak mendapatkan hukuman yang sama," ujar sang pelatih Persipura.