Senin 28 Apr 2014 05:47 WIB

Afrika Selatan Rayakan 20 Tahun 'Merdeka' dari Apartheid

Rep: c54/ Red: Citra Listya Rini
Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.
Foto: ewn.co.za
Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.

REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA -- Presiden Afrika Selatan (Afsel) Jacob Zuma memimpin prosesi perayaan 20 tahun negara tersebut 'merdeka' dari apartheid, yakni politik diskrimintatif yang membedakan warga kulit putih dan kulit hitam, Ahad (27/4).

Peringatan tersebut ditandai sejak pertama kali diselenggarakannya pemilihan presiden multiras, yang memenangkan Nelson Mandela sebagai presiden kulit hitam pertama di negara tersebut.

"Negara kami berhasil melakukannya. Kami semakin dekat pada cita-cita menciptakan Afrika Selatan yang bersatu tanpa diskriminasi ras, tanpa diskriminasi jender, serta demokratis," kata Zuma dalam peringatan yang disebut "Hari Kebebasan" tersebut, seperti diwartakan AFP. 

Afsel hari ini menjadi negara yang paling pesat berkembang di Benua Afrika, dengan perundang-undangan yang baik dan lembaga peradilan yang independen.

Namun, serangkaian keberhasilan negara tersebut mendapat tantangan dengan merebaknya korupsi, kemiskinan yang masih tinggi, maraknya kriminalitas dan minimnya program layanan publik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement