Rabu 30 Apr 2014 13:57 WIB

Sudah Terjadi 37 Gempa Guguran di Merapi

Asap sulfatara keluar dari Gunung Merapi saat difoto dari Sabana 1 Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (27/4).
Foto: Antara/Teresia May
Asap sulfatara keluar dari Gunung Merapi saat difoto dari Sabana 1 Gunung Merbabu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami peningkatan sehingga statusnya dinaikkan dari normal menjadi waspada.

"Selain Gunung Slamet, Gunung Merapi juga mengalami peningkatan aktivitas," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, sejak 20 hingga 29 April 2014 terlihat adanya peningkatan pada Gunung Merapi. "Tercatat 37 kali gempa guguran, 13 kali gempa multi phase, empat kali hembusan, 24 kali gempa tektonik dan 29 kali gempa frekuensi ringan yang mengindikasikan meningkatnya fluida gas vulkanik yang berpotensi menimbulkan letusan," katanya.

Dia menambahkan, secara visual dilaporkan suara dentuman berulangkali hingga radius delapan kilometer. Bunyi dentuman tersebut akibat puncak gunung yang tidak tertutup kubah lava. "Jika ada fluida berupa gas, uap, magma dan lain yang mengalir naik ke permukaan maka langsung terlepas dengan tiba-tiba sehingga menimbulkan gelombang kejut di udara yang menyebabkan bunyi dentuman tersebut," katanya.

Dengan adanya status waspada, tambah dia, pemerintah merekomendasikan larangan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan pendakian Gunung Merapi kecuali untuk penyelidikan dan penelitian untuk mitigasi bencana.

Meski demikian, dia meminta masyarakat tidak panik dan tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat. "Masyarakat diminta tetap tenang dan tetap waspada," katanya.

Hingga saat ini, tambah dia, belum ada rekomendasi untuk mengungsi. "Belum perlu mengungsi namun masyarakat harus aktif mengikuti perkembangan yang dikeluarkan oleh petugas resmi terkait peningkatan aktivitas Gunung Merapi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement