REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Israel mengembalikan jenazah anggota Hamas yang tewas pada 1998 ke pemerintah Palestina, Rabu (30/4). Hal ini merupakan bagian dari kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina.
The times of Israel melansir, lebih dari seribu orang berkumpul di Tepi Barat Kota Ramallah untuk menyaksikan kembalinya saudara mereka tersebut.
Anggota Hamas yang dikembalikan oleh Israel antara lain Imad Awadallah (48 tahun) dan Adel (46). Keduanya diketahui merupakan kakak-beradik.
Selain itu terdapat dua jenazah lagi yang dikirimkan oleh Israel yang antara lain merupakan anggota Hamas yang melakukan bom bunuh diri pada 2001.
Wasfi Kabha, pejabat Hamas yang pernah menjabat sebagai menteri negara dalam pemerintah persatuan Palestina pada 2007 mengatakan, pengembalian jenazah yang dilakukan oleh Israel saat ini dikatakan adalah hasil dari perjuangan panjang. Dengan hal ini kesepakatan perdamaian antara Palestina dan Israel dapat benar-benar tercapai.
"Ini adalah hasil dari perjuangan panjang Palestina, dengan hal ini, saya juga melihat tidak mustahil tercapainya kesepakatan damai antara kami dan Israel," ujar Wasfi Kabha, Rabu (30/4).
Kampanye Nasional Palestina yang bertugas untuk mengembalikan jenazah warganya yang tewas akibat konflik mengatakan masih terdapat 29 mayat yang ditahan oleh Israel. Mayat-mayat tersebut menurut ditempatkan di sebuah pemakaman khusus musuh Israel yang ada di lembah Yordan.
Al Arabiya melansir, Juli 2011, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak pernah mengingkari kesepakatannya dengan Palestina. Ketika itu ia berjanji untuk mengembalikan jenazah 84 geriliawan Palestina yang tewas pada 1967.
Ia berdalih, saat itu bukan waktu yang tepat untuk pengembalian jenazah. Karena seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit yang diculik oleh militan Gaza pada 2006 belum juga dikembalikan.