REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Petinggi Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Dr. Shaleh Bardawil, mengungkapkan apresiasinya atas keputusan Mesir yang mengizinkan anggota Biro Politik Gerakan Hamas, Dr. Musa Abu Marzuq, datang ke Jalur Gaza lewat gerbang Rafah.
Abu Marzuq kembali ke Palestina untuk mengikuti pertemuan rekonsiliasi Hamas-Fattah yang berlangsung pekan lalu. Pertemuan rekonsiliasi juga diikuti delegasi PLO.
Bardawil menilai hal itu sebagai bukti nyata kedalaman hubungan antara bangsa Palestina dan Mesir. Semua kampanye negatif tidak mempengaruhi hubungan tersebut.
“Kami mengapresiasi Mesir atas sikapnya mengizinkan Dr. Musa Abu Marzuq masuk ke Jalur Gaza melalui gerbang Rafah untuk mengikuti pertemuan rekonsiliasi,'' kata Bardawil seperti dikutip dari Infopalestina pada Rabu (30/4).
''Kami menilai itu mencerminkan kedalaman hubungan histroris antara dua bangsa Palestina dan Mesir,'' katanya.
Hal itu juga mengindikasikan bahwa Mesir terus mensponsori rekonsiliasi dan membuktikan bahwa kampanye pencemaran yang dilancarkan sebagian media massa terhadap Gaza dan Hamas merupakan upaya putus asa untuk menghancurkan hubungan historis ini.
“Kami di Hamas berkepentingan memperkuat hubungan kami dengan Mesir,'' katanya. ''Kami melihat bahwa geografi, sejarah dan politik semuanya untuk kepentingan memperkuat hubungan ini.''