Jumat 02 May 2014 14:01 WIB

Perampok Sopir Taksi Ditemukan Tewas Gantung Diri

Mayat tewas gantung diri (ilustrasi)
Foto: depotproperty.com
Mayat tewas gantung diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang tersangka perampokan dan pembunuhan terhadap sopir taksi "Express" bernama Setio Haryadi (24) tewas karena gantung diri di rumah tahanan Polsek Duren Sawit pada Jumat dinihari.

"Saat kejadian, tidak ada yang mengetahui karena tahanan lain sedang tidur," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Mulyadi Kaharni, di Jakarta Jumat.

Mulyadi menduga tersangka bunuh diri karena stres terkait aksi kejahatan yang dilakukannya hingga menewaskan sopir taksi Muhtadi (54).

Berdasarkan olah tempat kejadian, Setio gantung diri menggunakan kabel listrik di plafon tahanan Polsek Duren Sawit.

Sebelumnya, Setio terlibat perampokan dan pembunuhan terhadap seorang sopir taksi Muhtadi di Jalan Jembatan Layang Kleder, Jakarta Timur, pada Selasa (22/4).

Awalnya, Setio menumpang taksi dari Terminal Pulogadung menuju kawasan Duren Sawit. Saat memasuki Jalan Layang Klender, Setio memaksa meminta uang seraya mengancam Muhtadi menggunakan pisau.

Muhtadi berusaha melawan, namun tersangka Setio menusuk korban sebanyak 20 kali pada bagian kening, lengan dan pinggang.

Setio juga mengalami luka jahitan pada bagian lengan karena Muhtadi sempat melakukan perlawanan sebelum meninggal dunia.

Usai membunuh Muhtadi, Setio berusaha melarikan diri namun warga yang melihat kejadian mengejar dan membekuk tersangka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement