REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sejumlah pria bersenjata menyerbu markas polisi di kota terbesar kedua Libya, Benghazi, sebelum fajar Jumat, memicu pertempuran di beberapa kabupaten yang menewaskan sedikitnya lima tentara. Demikian kata sumber-sumber medis dan militer.
Pasukan khusus campur tangan untuk mencoba mengusir orang-orang bersenjata yang memicu pertempuran di tempat-tempat lain di kota timur yang juga melukai 11 orang.
''Orang-orang bersenjata berusaha untuk merebut kendaraan yang dikemas dengan senjata dan amunisi yang polisi telah ambil dari mereka,'' kata seorang sumber keamanan.
''Ledakan-ledakan dan tembakan mengguncang kota Mediterania itu selama dua jam dari pukul 01.00 GMT,'' kata saksi mata.
Kekerasan Jumat terjadi hanya beberapa hari setelah sebuah bom mobil yang ditargetkan barak-barak pasukan khusus di Benghazi menewaskan dua tentara dan melukai tiga lainnya.
Benghazi adalah tempat lahir pemberontakan tahun 2011 yang mengakhiri kekuasaan empat dekade Moamer Gaddafi dan sejak itu telah dilanda kekerasan yang telah menewaskan puluhan anggota pasukan keamanan, hakim dan orang-orang asing.