REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menyatakan pembangunan Waduk Brigif di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, akan tetap dilanjutkan kendati masih ada penolakan dari sejumlah warga.
"Kalau memang masih ada sebagian warga yang menolak, ya sudah, tidak apa-apa. Pembangunan Waduk Brigif akan tetap kita lanjutkan," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Meskipun demikian, dia mengaku akan tetap berupaya melakukan pendekatan kepada sejumlah warga yang masih enggan melepas lahannya untuk dijadikan waduk tersebut.
"Yang penting, kita berusaha saja dengan terus melakukan pendekatan kepada warga yang menolak itu. Akan tetapi, pendekatan itu harus dilakukan dengan baik tentunya," ujar Jokowi.
Dia menuturkan hanya sebagian kecil warga yang menolak pembangunan waduk tersebut, sedangkan sebagian besar warga sudah melepaskan lahannya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Sebagian besar warga bersedia kok lahannya dibeli oleh Pemprov DKI dan sekarang sudah proses pembayaran. Sebetulnya, penolakan-penolakan seperti itu merupakan masalah biasa," tutur Jokowi.
Lebih jauh, dia mengungkapkan apabila warga masih tetap menolak untuk melepaskan lahannya, maka waduk akan dibangun dengan luas lahan seadanya.
"Kalau memang ternyata tetap tidak mau, ya kita bangun waduk di lahan seadanya saja. Tapi kita berusaha lakukan pendekatan saja dulu," ungkap Jokowi.
Rencananya, lahan yang akan dimanfaatkan sebagai waduk adalah seluas 10,3 hektare. Sampai dengan saat ini, terdapat sekitar 3,7 hektare lahan yang masih dalam proses pembebasan.
Sementara itu, total biaya yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan Waduk Brigif sejauh ini adalah sebesar Rp 64 miliar.