REPUBLIKA.CO.ID, ASSAM -- Sejumlah pria bersenjata menembaki warga Muslim di India timur. Peristiwa tersebut menyebabkan sekitar 10 orang warga India meninggal dunia dalam dua serangan yang berbeda.
“Serangan tersebut terjadi pada Kamis (1/5) malam di wilayah Assam dan pria bersenjata itu adalah pemberontak dari Nasional Dekomrtaik Front Bodoland (NDFB),” kata petugas kepolisian setempat seperti dilansir Mi’raj News Agency, Jumat (2/5)
Diketahui, serangan pertama berlokasi di sebuah desa distrik Baksa, Assam yang menyebabkan tiga orang tewas dan dua orang lainnya terluka. Sedangkan, pada serangan kedua telah menewaskan enam wanita dan dua anak-anak, semua korban merupakan warga muslim di India.
“Tiba-tiba saya mendengar orang yangberteriak dan berusaha mematahkan gagang pintu rumah kami dan mereka menembaki kami dengan senjata mereka, saya pun berlari menuju tempat yang aman,” ujar Muhammad Sheikh Ali, saat ia mengidentifikasi saudaranya yang telah meninggal dunia.
Ketika Ali kembali kerumahnya ternyata dilihat ibu, istri, saudara dan anaknya telah meninggal dunia yang disebabkan penembakan tersebut.
Saksi mata mengatakan serangan kedua terjadi di distrik Kokrajhar dan ada sekitar 20 penyerang menyerbu dua rumah dan menembaki keluarga yang ada didalam rumah tersebut.
NDFB merup[aka gerakan separatis ang menginginkan tanahi air terpisah untuk etnis Bodos sekitar 10 persen dari wilayah Assam yang warganya mencapai 33 juta jiwa.
Pada 2012 dan di wilayah yang sama terjadi pula bentrokan antara warga etnis Bodos dan warga Muslim. Pada bentrokkan dan kekerasan yang terjadi di Assam tersebut menyebabkan sekitar 10 ribu orang tewas dan sebagaian besar dari mereka adalah warga sipil.