REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengawasan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengkonfirmasi kasus pertama seorang Amerika yang terinfeksi dengan sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS) di AS.
Orang yang terinfeksi, tidak disebutkan namanya, bepergian dari Arab Saudi ke London dan kemudian ke Chicago. Diyakini orang ini kemudian naik bus dari Chicago ke negara bagian Indiana.
Pasien itu sekarang dalam kondisi stabil dan terisolasi, menurut laporan NBC mengutip CDC. Kasus pertama MERS muncul dua tahun lalu dan menyebar ke lebih dari 400 orang dan membunuh lebih dari 100.
Pada awalnya muncul sindrom pernapasan pada unta, tetapi tidak tahu bagaimana itu menyebar ke manusia.
Kasus manusia MERS sebelumnya telah ditemukan di Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Prancis, Jerman, Yunani, Italia, Inggris, Tunisia, Malaysia dan Filipina.
Pada tahun 2003 ada wabah global virus SARS yang pertama dilaporkan di Asia dan menyebar ke Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa. Virus pernafasan SARS pada awalnya ditemukan pada ayam dan babi sebelum menyebar ke manusia.
Menurut CDC, tidak ada laporan kasus-kasus virus ini sejak tahun 2004.