Sabtu 03 May 2014 19:04 WIB

Televisi Bentuk Karakter Generasi Muda

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Acara program televisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara
Acara program televisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO DAAI TV  Indonesia Hong Tjhin mengatakan, ia yakin  media televisi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam membentuk karakter masyarakat, terutama generasi muda.

“Dengan sering melihat tayangan yang bernilai positif melalui televisi, kami percaya akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang,”ujar  Tjhin saat launching drama kisah nyata Seindah Bunga Teratai di Auditorium Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Sabtu (3/5).

Hidup bersama dalam masyarakat Indonesia, kata  Tjhin, memiliki banyak dinamika. Satu hal yang ingin terus dipupuk dan kembangkan adalah sikap saling mengasihi dan toleransi. Salah satu cara adalah melalui tayangan televisi yang sehat.

 

Memasuki usia yang ketujuh, kata  Tjhin, DAAI TV Indonesia meneruskan konsistensinya sebagai media penyebar cinta kasih universal dengan memproduksi berbagai program humanis yang memiliki nilai kebenaran, kebajikan dan keindahan. Salah satu program unggulannya adalah drama kisah nyata.

"Kami mempersembahkan  drama kisah nyata 'Seindah Bunga Teratai' yang menceritakan perjuangan hidup seorang keturunan Tionghoa bernama Ong Hok Cun yang tinggal di Tangerang. Kisah ini juga menceritakan bagaimana masyarakat multikultur dapat saling tolong menolong dan hidup berdampingan dengan damai dan harmonis tanpa membedakan suku, agama dan ras,"ujar  Tjhin.

 Tjhin  kagum dengan keberanian tokoh Ong Hok Cun, yang bersedia berbagi kisah hidup apa adanya.  Di masa sekarang kesuksesan seseorang sering kali hanya diukur dari sisi materi, drama ini berbeda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement