REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Tim divisi kelima Italia, Cavese 1919, menjadi populer setelah mereka menang 19-5 atas Licata pada pertandingan yang bahkan tidak melibatkan para pelatih.
Licata hanya dapat memainkan sembilan pemain, semuanya dari tim junior, karena terjadi perselisihan antara para pemain senior dengan pihak klub. ''Sedangkan, pelatih mereka juga absen,'' kata media Italia.
Pelatih Cavese mengundurkan diri beberapa jam sebelum pertandingan Serie D Grup I yang dimainkan pada Minggu setelah terdapat 'permintaan' dari para penggemar klub perihal pemilihan anggota tim.
Klub mengatakan dalam pernyataan dalam halaman Facebook mereka bahwa Francesco Chietti dan stafnya mengundurkan diri sebagai respon atas permintaan dari para penggemar beberapa jam sebelum pertandingan untuk mencoret dua pemain Cavese dari tim inti.
"Staf pelatih mengambil keputusan ini untuk menghindari kemungkinan masalah-masalah,'' sebutnya.
Penyerang Cavese, Claudio De Rosa, mencetak sembilan gol untuk menjadi pencetak gol terbanyak fase grup dengan catatan 30 gol.
Sepak bola divisi rendah Italia rentan terhadap skandal-skandal, masalah keuangan, dan kerusuhan. Pada Februari, tim strata kedelapan Bagheria mencetak delapan gol bunuh diri pada 10 menit terakhir pertandingan piala regional saat melawan Birgata Terrenove sehingga mereka kalah 3-14.
Pertandingan strata ketiga Nocerina di markas Salernitana pada November dibatalkan setelah mereka melakukan tiga pergantian pemain yang diizinkan pada dua menit pertama dan lima pemain harus keluar lapangan karena cedera pada 20 menit selanjutnya, sehingga mereka tidak dapat menurunkan minimal tujuh pemain di lapangan.
Para pemain Nocerina tidak mau bermain setelah mendapat ancaman-ancaman dari para penggemar mereka sendiri yang dilarang menghadiri pertandingan dan ingin membatalkan pertandingan itu sebagai protes. Nocerina belakangan dicoret dari kompetisi.