Senin 05 May 2014 19:21 WIB

Ukraina Kerahkan Pasukan Khusus Kontrol Odessa

Rep: Alicia Saqina/ Red: Julkifli Marbun
Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)
Foto: afp
Milisi Ukraina pro-Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ODESSA -- Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov pada Senin (5/5) mengatakan, pihaknya telah menyusun unit pasukan khusus untuk ditempatkan di kota pelabuhan, Odessa. Hal itu menyusul terjadinya tragedi berdarah yang menewaskan puluhan korban jiwa, dalam peristiwa kebakaran di gedung pemerintahan di Odessa, Ukraina, tiga hari lalu.

 

Dikutip dari Reuters, Senin (5/5), Avakov mengatakan, penempatan pasukan khusus Ukraina di Odessa itu, didasarkan pada aktivitas sipil yang ingin membantu warga Odessa melalui masa-masa sulit di kota Laut Hitam itu. Bahkan, atas insiden berdarah yang terjadi Jumat (2/5) malam itu, seluruh pimpinan polisi setempat telah dipecat dan mereka bisa dijatuhkan hukum pidana atas tindak kriminal.

 

''Polisi di Odessa telah bertindak memalukan, mereka dimungkinkan berlaku kriminal,'' ujar Avakov dalam pernyataannya di akun Facebooknya. ''Kehormatan di dalam seragam mereka tak mampu menjaga hal itu,'' sambungnya.

 

Kekerasan yang terjadi di Odessa Jumat malam lalu, memang menjadi peristiwa kekerasan terkejam dalam sejarah keamanan di wilayah tersebut. Terlebih, sejak dilengserkannya kepemimpinan presiden Viktor Yanukovych Februari kemarin.

 

Pasca tak menjabatnya lagi presiden Ukraina yang condong ke Rusia itu, kesatuan wilayah pemerintahan Kiev pun kian terancam. Selain nasib Odessa yang berujung buruk, kini situasi Kota Slaviansk pun kian mencekam.

 

Slaviansk kian suram, sebab masih berlangsung dan semakin meningkatnya ketegangan antara militer Ukraina dan massa pendukung Rusia yang melakukan pendudukan di timur Ukraina itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement