Rabu 07 May 2014 11:52 WIB

Penjualan Komputer Masih Lesu

Pengunjung memperhatikan produk elektronika yang dipajang pada pameran komputer dan teknologi informasi (Indocomtech) 2013 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10).
Foto: Antara
Pengunjung memperhatikan produk elektronika yang dipajang pada pameran komputer dan teknologi informasi (Indocomtech) 2013 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Jateng Edy Joko Kiswanto mengatakan penjualan komputer di triwulan I 2014 masih lesu. Itu salah satunya disebabkan anggaran Pemerintah banyak digunakan untuk Pemilu sehingga belanja kantor yang biasanya dilakukan di awal tahun tertunda.

"Bahkan hingga bulan April lalu penurunan penjualan komputer ini masih terasa. Untuk itu beberapa waktu lalu kami menggelar pameran, ini untuk mendongkrak penjualan," ujarnya di Semarang, Selasa (7/5).

Meski belum diketahui jumlah transaksi dari pameran tersebut namun demikian pihaknya optimis ada peningkatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Memang belum bisa dihitung secara total karena banyak peserta yang belum melaporkan hasil penjualan kepada kami tapi dilihat dari pengunjungnya sangat besar. Dalam satu hari bisa mencapai 6 ribu pengunjung," jelasnya.

Edy tidak mengeluarkan angka penjualan triwulan I, namun katanya, sebagian besar pengusaha komputer mengaku tahun ini merupakan tahun yang berat untuk penjualan komputer.  Edy menyebutkan tahun ini merupakan was-was pemilu.

Namun, katanya, saat ini Pemerintah mulai mengeluarkan anggaran untuk belanja kantor meski baru sebagian. Perangkat yang banyak dibeli adalah untuk kebutuhan kantor sendiri seperti printer dan komputer jinjing.

Pada pameran tersebut hampir 40 persen penjualan didominasi oleh belanja kantor, 10-15 persen oleh mahasiswa, dan selebihnya pembeli umum.

"Selebihnya untuk belanja kantor ini sepertinya akan benar-benar terlihat usai pelaksanaan pemilu presiden mendatang, saat ini banyak perusahaan maupun instansi negeri yang menunggu hasil pemilu nanti," kata dia.

Pihaknya mengaku ragu akan ada peningkatan penjualan pada libur sekolah mendatang karena saat ini kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya membaik.

"Menurut kami sebagai pelaku usaha di bidang komputer sebagian besar peredaran uang dikuasai oleh Pemerintah dan ini masih diprioritaskan untuk pelaksanaan pemilu," tandasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement