REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Jalur Ar-Rafah yang menghubungkan perbatasan Gaza dengan Mesir ditutup kembali Pemerintahan Mesir pada Selasa (6/5) malam, waktu setempat. Jalur tersebut sempat dibuka selama tiga hari usai kesepakatan damai Hamas dan Fatah untuk membentuk pemerintahan bersama.
Seperti yang dilansir Mi'raj News Agency, Rabu (7/5), Kementerian Perbatasan Mesir mengatakan belum ada penetapan kapan jalur perbatasan Rafah tersebut akan kembali dibuka setelah 840 orang diizinkan melintasi perbatasan.
"Hingga saat ini pihak berwenang Mesir masih menutup penyebrangan. Pembukaan dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan, tenaga medis dan para pelajar," kata Departemen Penyebrangan Palestina.
Mousa Abu Marzouk, pernah menyampaikan perbatasan Rafah akan kembali dibuka Pemerintahan Mesir setelah pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional Palestina.
Abu Marzouk, salah satu perwakilan dari Biro Politik Hamas berkata, penyebrangan Rafah akan dibuka secara internasional dan berfungsi secara penuh dan berkelanjutan selama 24 jam setiap harinya.
"Pihak berwenang Mesir akan segera membuka kembali jalur perbatasan Rafah setelah Pemerintah Persatuan Nasional Palestina membentuk komite keamanan untuk mengelola perbatasan tersebut," lanjutnya.
Kata Abu Marzouk, perjanjian pada 2005 yang disepakati bersama antara Otoritas Palestina, Uni Eropa dan Israel yang mengatur mekanisme kerja perbatasan Rafah harus segera diakhiri.