REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Ekonomi Raharja menyalurkan kredit sebesar Rp 19,6 triliun selama 2013 atau meningkat 14 persen dibandingkan 2012 sebesar Rp 17,2 triliun. "Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, kinerja penyaluran kredit Bank Ekonomi selama tahun 2013 tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun 2012," kata Direktur Distribusi dan Jaringan Bank Ekonomi Gimin Sumalim dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/5).
Gimin mengatakan peningkatan jumlah kredit itu berasal dari penyaluran kredit baru terutama tipe kredit modal kerja dan kredit investasi. Berdasarkan tabel portofolio pemberian kredit berdasarkan jenis kredit tahun 2013 dan 2012, kredit modal kerja merupakan terbesar dibandingkan jenis kredit lain. Kredit modal kerja 2013 senilai Rp 11,6 triliun, meningkat 5,2 persen dibandingkan 2012 sebesar Rp 11 triliun.
Kredit investasi di 2013 sebesar Rp 4,8 triliun, naik 31,25 persen dibandingkan 2012 sebesar Rp 3,3 triliun. Untuk kredit ekspor dan impor di tahun 2013 meningkat 11 persen menjadi Rp 2,8 triliun, dibandingkan 2012 sebesar 2,5 persen.
Sementara itu, untuk kredit konsumsi dan kredit karyawan di tahun 2013 stagnan dibandingkan 2012, yaitu masing-masing Rp 200 miliar atau Rp 0,2 triliun. Dari total kredit Rp 19,6 triliun itu, jumlah kredit yang jatuh tempo hingga satu tahun di 2013 sebesar Rp 12,2 triliun, dibandingkan 2012 sebesar Rp 6,8 triliun.
Jumlah kredit dengan jangka waktu lebih dari satu hingga dua tahun di 2013 sebesar Rp 1,4 triliun dibandingkan 2012 sebesar Rp 2,9 triliun. Kredit dengan jangka waktu lebih dari dua hingga lima tahun di 2013 sebesar Rp 5 triliun, dibandingkan tahun 2012 senilai Rp 5,4 triliun. Sementara untuk jangka waktu kredit lebih dari lima tahun di 2013 sebesar Rp 1 triliun, dibandingkan 2012 senilai Rp 2,1 triliun.