REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Polda Riau menyatakan akan terus memburu dua kawanan perampok toko emas di Kota Pekanbaru yang hingga kini masih buron.
"Keduanya masih kita buru," tegas Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono pada jumpa pers di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan polisi sudah mengantongi identitas dua perampok yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) tersebut. Menurut dia, keduanya merupakan bandit asal Sumatera Barat yang saat merampok di toko emas di Pekanbaru berperan sebagai eksekutor.
Kapolda Riau menjelaskan, komplotan perampok tersebut beranggotakan enam orang yang bertanggung jawab dalam perampokan sekitar tiga kilogram emas dari sebuah toko emas di Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu. Ia mengatakan polisi berhasil meringkus empat tersangka, dan satu di antaranya tewas ditembak di Sumatera Selatan (Sumsel).
Ia mengatakan polisi menyergap kawanan rampok tersebut di Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
"Tiga tersangka sudah berhasil kita bekuk. Satu tersangka bernama Moris bandit asal Sumsel yang tewas ditembak di kampung halamannya di Kabupaten Banyuasin dua hari lalu," kata Brigjen Condro.
Ketiga tersangka yang berhasil diamankan adalah, RF, LR dan S. Tersangka RF ditangkap di rumah tersangka Moris yang tewas di Banyuasin.
Menurut dia, dua tersangka yang diringkus berstatus suami-istri. Tersangka S, yang merupakan istri RF, ditangkap di Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Condro, kedua tersangka pasangan suami-isteri itu berdomisili di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau. Sedangkan, tersangka LR diringkus oleh polisi di Pekanbaru.
"Barang bukti yang diamankan adalah sisa emas hasil rampokan, dua unit mobil Kijang Innova dan Nissan X-Trail. Dan dua mobil ini diduga merupakan mobil rental," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan polisi juga menyita dua pucuk pistol jenis revolver dan FN yang tidak memiliki nomor seri.
"Senjata api yang disita diduga berasal dari daerah konflik," kata Brigjen Condro Kirono.