REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta mendapat kesempatan berharga untuk menjajal klub raksasa asal Belanda Ajax Amsterdam, 11 Mei 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Macan Kemayoran, sebagaimana mereka dijuluki, pernah menghadapi Ajax pada tahun 1974 silam, yang mana skor berakhir sama kuat 1-1.
Sadar akan kekuatan Ajax terkini, asisten pelatih Persija Blitz Tarigan, tidak mau muluk-muluk di pertemuan kedua Persija dengan de Godenzonen. Ia memaparkan bahwa Persija akan mencoba bertahan untuk tahan gempuran Ajax.
"Kami sadar siapa yang akan kami hadapi nanti. Maka itu kami bisa saja menerapkan strategi parkir bus," ungkap Blitz pada sesi jumpa wartawan, Jumat (9/5), dilansir Ligaindonesia.co.id.
"Ajax dengan filosofi total football-nya pasti akan terus menyerang, karena mereka tim Belanda. Pasti kami akan coba bertahan sebaik mungkin, namun akan menyerang bila ada kesempatan," katanya.
Ia juga menjelaskan akan memanfaatkan seluruh pemain yang siap di laga kontra Ajax. "Pasti bila itu memungkinkan kami akan menurunkan kekuatan terbaik juga mencoba pemain lain untuk dapat pengalaman. "Hasil imbang mungkin sudah cukup," tutup Blitz.