REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Analis politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Susilo Utomo, menilai sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memutuskan mendukung Prabowo Subianto menaikkan "nilai tawar" Gerindra.
"Kembalinya PPP mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden sangat berarti untuk Gerindra. Posisi Gerindra untuk menarik partai politik lain berkoalisi menjadi semakin kuat," katanya di Semarang, Senin.
Meski koalisi Gerindra dan PPP masih kurang untuk mendapatkan tiket maju ke Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, kata dia, nilai tawar Gerindra segera mendapatkan tiket sangat besar.
Dibandingkan dengan Joko Widodo tentu berbeda, kata dia, mengingat bakal capres dari PDI Perjuangan itu sudah memeroleh tiket maju ke pilpres setelah Partai Nasdem memutuskan mendukung.
"Gambarannya, Jokowi sudah dapat 'tiket', sementara Prabowo belum. Tetapi, dengan merapatnya PPP, harapan Prabowo segera mendapatkan 'tiket' sangat besar," katanya.
Ia menjelaskan Gerindra tinggal membutuhkan koalisi dengan satu parpol lagi untuk mendapatkan perolehan suara minimal 25 persen secara nasional sebagai syarat untuk bisa mengusung bakal capres dan cawapres.
"Gerindra terus berkomunikasi dengan parpol-parpol lain, seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tentu, PKS dan PAN tidak mau koalisi dengan 'tangan kosong'," katanya.