REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Pemerintah Nigeria siap berdialog dengan kelompok militan Boko Haram yang menculik ratusan siswi Chibok bulan lalu. Menteri Penugasaan Khusus Taminu Turaki mengatakan pada AFP pintu negosiasi dengan mereka selalu terbuka, termasuk untuk pembebasan para siswi.
''Nigeria selalu punya keinginan untuk berbicara dengan pemberontak,'' katanya dikutip dari Aljazirah. Dalam pernyataan kementerian sebelumnya, pemerintah telah menolak penawaran Boko Haram yang akan membebaskan siswi jika pemerintah membebaskan tawanan militan Boko Haram dari penjara pemerintah.
''Kami siap berdialog dalam hal apa pun termasuk masalah siswi-siswi itu,'' katanya. Belum jelas dialog seperti apa yang dimaksud Turaki. Namun, penolakan terhadap penawaran Boko Haram terkait pertukaran sandera, Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki mengatakan AS mendukung keputusan tersebut.
Kebijakan AS, tambahnya, adalah menolak keuntungan kelompok yang didapat dari aksi kriminal mereka. AS lebih memilih mengirim Komandan Pasukan Khususnya ke Afrika untuk mendiskusikan bantuan AS dalam membebaskan para gadis.