Rabu 14 May 2014 14:02 WIB

Menkominfo: Pertarungan di Masa Depan Adalah Inovasi

Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1). Rapat tersebut membahas penataan pita frekuensi 3G. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/pd/12.
Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1). Rapat tersebut membahas penataan pita frekuensi 3G. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/pd/12.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring menyebut bahwa pertarungan industri ke depan adalah pertarungan inovasi.

"Industri teknologi informasi atau IT adalah industri otak. Banyak para pengusaha yang hadir dalam pameran ini, karena pertarungan masa depan adalah inovasi," ujar Tifatul Sembiring usai membuka pameran ICT 2014 di Balai Sidang Jakarta, Jakarta, Rabu (14/5).

Ia mengharapkan pameran itu tidak hanya mencari "recehan" alias acara dagang biasa, tetapi juga harus menginspirasi anak-anak muda di Tanah Air untuk bersaing dalam bidang IT.

Bisnis IT di Tanah Air mencapai Rp500 triliun setiap tahunnya, tetapi 70 persen pelaku bisnis tersebut adalah asing.

"Maka porsi itu harus diambil oleh lokal," katanya.

Menkominfo menyebut beberapa kebijakan kementerian turut mendorong partisipasi pebisnis lokal. Misalnya dengan mewajibkan konten lokal.

Pameran ICT 2014 tersebut menampilkan produk-produk terbaru dari dunia IT, pameran itu berlangsung 14 hingga 16 Mei dari pukul 10.30 hingga 18.00 WIB. Pengunjung tidak dikenakan biaya untuk melihat pameran IT terbesar itu.

Pameran itu juga diisi dengan seminar-seminar yang diisi oleh pakar-pakar di bidang IT. Pameran itu bertujuan untuk menfasilitasi komunitas bisnis di Indonesia dalam menumbuhkan sudut pandang yang didasari oleh inovasi dan bertahan di tengah kompetisi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement